Perbedaan Dalam Memandang Al Qur’an Antara Kaum Orientalis, Kaum Filsafat Dan Kaum Beriman
Keywords:
Studi Al-Qur’an, Orientalis, Epistemologi Al-Qur’an.Abstract
Al-Quran masih hanya menjadi bacaan Umat Islam, belum difahami, apalagi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Al-Quran belum dijadikan manual atau SOP (Standard Operating Procedures) dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam mengatur kehidupan ekonomi kita. Dunia perbankan dikuasi orang lain, sementara umat Islam jauh dari manual tersebut. Hudalinnas dapat diartikan petunjuk bagi umat manusia. Hudallinas artinya manual dalam semua aspek kehidupan. Al-Quran harus dapat kita jadikan manual atau panduan dalam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk kehidupan sosial, ekonomi, dan budayanya. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran, orang Yahudi dan Kristen memang tak akan pernah berhenti, dengan segala macam cara, mempengaruhi Umat Islam agar mengikuti langkah mereka. Mereka ingin Umat Islam melakukan apa yang mereka lakukan : menggugat, mempersoalkan ataupun mengutak-atik yang sudah jelas dan mapan, sehingga timbul keraguan terhadap yang sah dan benar. Banyak ayat al-Qur’an yang mengambarkan, bahwa idealnya ilmu mendatangkan efek positif terhadap kehidupan, baik secara material maupun immateri. Seyogyanya ilmu menjadi sarana untuk mendapatkan perlindungan Tuhan, menghindarkan kezaliman dan perpecahan, melahirkan ketundukan, dan mendatangkan hidayah sehingga manusia beroleh kenyaman dalam menjalani kehidupan ini. Tetapi, memang diakui pula bahwa justru terkadang ilmu berdampak negative. Maka yang menjadi persoalan adalah bagaimana caranya agar ilmu hanya melahirkan hal-hal yang bermanfaat bagi manusia dan membuat manusia menjadi pribadi yang shaleh Jawabannya adalah perlu prombakan pradigma belajar. Belajar segala macam ilmu pengetahuan perlu dibangun atas akidah dan kepercayaan kepada Tuhan. Dalam pandangan Islam, system pendidikan dan pembelajaran perlu dibangun atas prinsip ontology dan epistemology al-Qur’an, seperti yang telah dipaparkan di atas.
References
Al-Qur'an al-Karim
Afzalur Rahman. 1981. Al-Qur'an dalam Berbagai Disiplin Ilmu (terjemahan). Jakarta: LP3S
al-Aqqad, Abbas Mahmud. 1986. Filsafat al-Qur'an; Filsafat, Spritual dan Sosial dalam Isyarat al-Qur'an (terjemahan). Jakarta: Pustaka Pirdaus. ā. Kairo: Maktabah al-Nahdah al-Misriah.ūr al-WustBadawi,
Abd al-Rahman. 1969. Falsafah al-`Us
Haidar Bagir. 2005. Buku Saku Filsafat Islam. Bandung: Mizan
Al-Hakīm al-Tirmīdhi. Kairo: Dar al-Katib.al-Husayni, Abd al-Muhsin. t.th. Al-Ma`rifah `ind al-H īm. Semarang; Thaha Putra.Ibn Kathir, `Imad al-Din Abi al-Fida' Isma`il. t.th. Tafsīr al-Qur'an al-`Az
Jamil Saliba. 1973. Al-Mu`jam al-Falsafi Jilid I. Bairut; Dar al-Kutub al-Lubnani.
Al-Falsafah `ind al-`Arab. Libanon; Maktabah Libanon.alahJirar al-Jihami. 1998. Mawsū`ah Must
Jujun S. Suriasumantri. 1993. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Jurjani, Ali bin Muhamad. 1988. Kitāb al-Ta`rifāt. Bairut: Dar al-Kutub al-cIlmiah.
Kadar Muhammad Yusuf. Epistemologi Qur'ani dan Orientasi Pendidikan. Jurnal Potensia Volume 4 Nomor 1 Juni 2005.
Kadar Muhammad Yusuf. 2005. Pembelaan al-Qur’an Kepada Kaum Tertindas. Jakarta; Amzah.
al-Raghib al-Isfihani. 2001. Al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur’ān. Bairut; Dar al-Ma`rifah.
Mukhtar Effendy. 2001. Ensiklopedi Agama dan Filsafat. t.tp: PT. Widyadara.
Musa, M. Yusuf. 1988. Al-Qur'an dan Filsafat (terjemahan). Jakarta: Bulan Bintang.
Nicholas Capaldi. 1981. An Invitation of Philosophy. Buffalo New York; Prometheus Books.
afwah al-Tafāsīr Jilid III. Bairut; Dar al-Jayl.al-Sabuni, Muhammad `Ali. t.th. S
ām al-Siyāsi fī al-Islām. Bairut: Dar al-Irsyad.Usman, Abd al-Karim. t.th. Al-Niz
Zakaria Stapa. at all. (Editor). 2001. Islam, Akidah dan Kerohanian. Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Rimawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.